Sebelum menjabat menteri, Meutya dikenal sebagai jurnalis Metro TV dengan spesialisasi liputan daerah konflik.
Ia pernah meliput tsunami Aceh (2005), konflik Thailand Selatan, hingga situasi Palestina.
Bahkan pada 2005, Meutya sempat disandera selama tujuh hari oleh pasukan Mujahidin Irak saat meliput Pemilu Irak.
Pengalaman itu ia tuangkan dalam buku berjudul “168 Jam dalam Sandera.” Atas dedikasi dan profesionalismenya, Meutya menerima sejumlah penghargaan, termasuk Elizabeth O’Neill Journalism Award (2007).