Mereka yang beruntung berada di wilayah Pasifik, sebagian Australia, serta kawasan Antartika akan mendapat kesempatan langka untuk melihat secara langsung.
Gerhana diperkirakan dimulai pada pukul 13.29 ET (17.29 GMT) tanggal 21 September dan mencapai puncaknya sekitar 15.41 ET (19.41 GMT).
Pada fase puncak, beberapa wilayah di Selandia Baru bagian selatan dan Antartika bahkan akan merasakan cakupan gerhana lebih dari 70 persen dari piringan Matahari.
Namun, sebagian besar wilayah dunia, termasuk Indonesia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, tidak akan bisa melihat peristiwa ini karena tidak berada dalam jalur penumbra Bulan.
Mengapa Tidak Semua Bisa Melihat?
Fenomena gerhana tidak bisa dilihat secara merata oleh semua penduduk Bumi. Hal ini bergantung pada posisi bayangan Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi. Ada dua jenis bayangan utama:
1. Umbra – bayangan inti Bulan yang gelap total, biasanya menghasilkan Gerhana Matahari Total.
2. Penumbra – bayangan sebagian, yang membuat Matahari tampak tertutup hanya sebagian.