Salah satu kebijakan pertama yang dikeluarkannya adalah memecat petugas korup di lingkungan Departemen Keuangan.
Dia dinilai berhasil menekan angka korupsi dan mereformasi sistem pajak dan keuangan Indonesia.
Hanya berselang satu tahun menjabat, Sri Mulyani langsung mendapat gelar Euromoney Finance Minister of the Year oleh majalah Euromoney.
Sri Mulyani tergolong lama berada di Kementerian Perekonomian. Hingga pada 2010 dia ditunjuk menjadi salah salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Namun pengunduran dirinya berdampak negatif pada situasi ekonomi Indonesia seperti stock exchange yang turun hingga 3,8% pada saat itu.
Pengunduran diri SMI juga dinilai akibat desakan sejumlah pihak. Meski begitu, dia tetap mendapat gelar dari Forbes pada 2014 sebagai wanita paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-38.
Dua tahun kemudian Sri Mulyani akhirnya kembali ke Indonesia. Dia dipanggil Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Keuangan, posisi yang sama pernah didudukinya.
Jabatan tersebut diterimanya pada 27 Juli 2016. Kepemimpinannya langsung mencuri perhatian.

















