<strong>Bengkulu</strong> - Satu minggu berjalan pasca pembacaan putusan kasus korupsi pemerasan dan gratifikasi yang menjerat mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Mantan Sekda Provinsi Isnan Fajri serta Ajudan Mantan Gubernur Bengkulu, Evriansyah. Sebelumnya, Rohidin Mersyah diputus bersalah dengan hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp 700 juta subsidair enam bulan penjara. Selain itu, terdakwa Rohidin juga dibebankan pidana tambahan membayar uang pengganti kepada negara sebesar Rp. 39,6 miliar, 72,15 dolar Amerika dan 349 dolar Singapura dan jika tidak mampu membayar maka hartanya akan disita atau diganti dengan pidana hukuman penjara tiga tahun dan dicabut hak politiknya selama dua tahun setelah menjalani pidana pokok. Sedangkan, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Isnan Fajri dijatuhi hukuman pidana penjara selama tujuh tahun dengan denda Rp. 500 juta subsider enam bulan penjara serta mantan ajudan gubernur Evriansyah alias Anca divonis hukuman pidana penjara selama lima tahun dengan denda Rp 250 juta subsider tiga bulan penjara<!--nextpage--> Pasca putusan tersebut, banyak pihak menanti apakah ketiga terdakwa akan mengajukan banding? [caption id="attachment_2625" align="alignnone" width="1038"]<img class=" wp-image-2625" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/09/WhatsApp-Image-2025-09-04-at-10.30.17-1-300x169.jpeg" alt="" width="1038" height="585" /> Suasana sidang Rohidin Mersyah dan Isnan Fajri beberapa waktu lalu[/caption] Menjawab pertanyaan itu, Aan Julianda sebagai penasihat hukum Rohidin Mersyah menyatakan jika pihaknya tidak mengajukan banding. Keputusan diambil usai ia bersama dengan keluarga Rohidin Mersyah melakukan diskusi dan tercapailah kesepakatan. "Kami sudah berkoordinasi dan diskusi dengan keluarga. Intinya kami sepakat tidak mengajukan banding atau putusan pengadilan tingkat pertama atau pengadilan Negeri Bengkulu," kata Aan Julianda. Sementara itu, hal yang sama disampaikan Penasehat Hukum terdakwa, Isnan Fajri, Jecky Haryanto yang menegaskan jika kliennya tidak mengajukan banding. Alasan tidak mengajukan banding, salah satunya pihak keluarga khawatir jika dilakukan banding ada kemungkinan masa hukuman semakin lama. "Hasil diskusi kami dengan kelurga, kita sepakat tidak mengajukan banding," kata Jecky Haryanto.<!--nextpage--> <strong>Rendra Aditya</strong>