
Di samping itu, proses pengolahan bambu sendiri masih belum memiliki lokasi workshop khusus.
“Karena ini kan di lingkungan wisata, kami berpikir kenapa tidak berkunjung ke sini membawa oleh-oleh. Jadi saat ke sini ada kenangan dengan cendera mata kecil-kecilan, jadi orangnya ingat dan upaya menarik wisatawan,” ujar Widya Wati, anggota Pokdarwis Kemumu.
(Novan Alqadri)
Page 2 of 2

















