Di sisi lain, sebagian warga justru mendukung pengembangan sawit. Mereka menilai, perkebunan sawit dapat menjadi sumber ekonomi baru yang mampu meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja, terutama di wilayah yang pilihan ekonominya masih terbatas.
Saat ini tercatat sekitar 200 hektare lahan sawit telah ditanam secara swadaya oleh masyarakat Enggano.
Perbedaan pandangan inilah yang mendorong Pemkab Bengkulu Utara menggelar diskusi terbuka. Dalam pertemuan itu, para pakar dan perwakilan lembaga nasional memaparkan berbagai materi, mulai dari kajian keanekaragaman hayati Pulau Enggano, daya dukung pemanfaatan dan pengembangan lahan, dampak perkebunan sawit di pulau-pulau kecil, hingga strategi konservasi sumber daya alam.
Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata menegaskan pentingnya penyusunan kebijakan yang berimbang agar pengembangan ekonomi masyarakat tidak mengorbankan kelestarian lingkungan, kearifan lokal, dan keberlanjutan Pulau Enggano yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati Indonesia.