Untuk penjualan ke pabrik, Jumadi mengaku lebih memilih menjual ke luar Provinsi Bengkulu, seperti ke Palembang atau Jambi, karena harga jual di sana lebih tinggi dibandingkan pabrik dalam provinsi.
Petani berharap harga karet bisa membaik. Jika tidak, dikhawatirkan banyak petani akan beralih menanam sawit, yang saat ini harga jualnya terus mengalami peningkatan baik di tingkat petani maupun pabrik.
“Untuk tingkat petani, karet basah Rp9.500, kalau kering sekitar Rp10 ribu,” ujar Jumadi, petani sekaligus tengkulak karet.
(Novan Alqadri)