Diduga mendapat ancaman, korban akhirnya menuruti kemauan ketiga pemuda dengan berbonceng empat menuju Simpang SLB dengan posisi duduk di tengah, karena salah satu dari terduga pelaku yang mengendarai sepeda motornya.
“Awalnya saya dipanggil ketiga pemuda yang tidak saya kenal, kemudian saya berhenti, karena mereka meminta tolong diantar ke simpang SLB, jadi saya merasa iba makanya saya antarkan,” ucap Muhamad Agung Raziq.
Setelah melewati Simpang 4 SLB, terduga pelaku tidak berhenti dan sepeda motor terus melaju melewati Jalan Hibrida, lalu berbelok menuju Jalan Padat Karya menuju STAIN dan Simpang Pagar Dewa, kemudian terus menuju arah bandara Fatmawati Bengkulu hingga akhirnya ke arah Kecamatan Sukaraja.
“Saya suruh berhenti pas sudah sampai simpang SLB, terus mereka tidak berhenti malah saya diminta diam saja,” tambahnya.
Korban sempat berteriak minta tolong, namun para pelaku mengancam dan menutup mulutnya, serta mencekik lehernya sehingga Muhamad Agung Raziq menjadi takut,
Setibanya di depan SMPN 23 Seluma sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku kemudian memaksa korban agar turun dari sepeda motor.