<strong>Bengkulu Utara</strong> - Rencana pengembangan kawasan wisata Air Terjun Palak Siring di Desa Kemumu, Kecamatan Arga Makmur, mulai mendapat perhatian dari masyarakat dan pengelola lokal. Pihak Pokdarwis Kemumu berharap agar masyarakat tetap dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan kawasan wisata, meskipun ke depan akan ada investor yang masuk. Ketua Pokdarwis Kemumu, Triyono, menyampaikan masyarakat menyambut baik rencana pengembangan kawasan tersebut melalui skema investasi. Namun ia menegaskan, perlu adanya regulasi yang jelas agar kehadiran investor tidak menggeser peran masyarakat yang selama ini telah berkontribusi dalam menjaga dan mengelola kawasan Palak Siring. [caption id="attachment_7069" align="alignnone" width="701"]<img class=" wp-image-7069" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/10/WhatsApp-Image-2025-10-19-at-14.56.08-300x169.jpeg" alt="" width="701" height="395" /> Masyarakat meminta tetap dilibatkan dalam pengelolaan palak siring setelah ada investor nantinya[/caption] “Kami tentu mendukung investasi, tapi jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton. Sejak 1989 masyarakat sudah ikut mengelola kawasan ini secara swadaya,” ujarnya.<!--nextpage--> Triyono menambahkan, masyarakat setempat selama ini telah terlibat dalam berbagai kegiatan wisata di kawasan Palak Siring. Mulai dari pembukaan akses jalan, penataan area wisata, hingga menjaga kelestarian alam di sekitar air terjun. Sementara itu berdasarkan dokumen Feasibility Study (FS) yang disusun oleh Bank Indonesia Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Daerah Bengkulu Utara, kawasan wisata Palak Siring dinyatakan layak dikembangkan secara investasi. Hasil kajian menunjukkan nilai investasi mencapai lebih dari Rp106 miliar, dengan prospek ekonomi yang menjanjikan. Pokdarwis berharap hasil studi tersebut tidak hanya menjadi dasar bagi investor, tetapi juga mempertimbangkan peran masyarakat sebagai mitra aktif dalam pengelolaan dan pengawasan kawasan wisata. Triyono menilai, kolaborasi antara pemerintah, investor dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan pengelolaan wisata berkelanjutan yang mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. “Dengan kerjasama yang seimbang, wisata Palak Siring bisa berkembang tanpa kehilangan identitas dan nilai sosial yang sudah dibangun masyarakat sejak lama,” tutupnya.<!--nextpage--> <strong>(Novan Alqadri)</strong>