Namun ketika Soekarno sampai di teras depan rumah Mientje, sang ayah berkulit putih itu langsung menghadangnya. Ia mengusir Soekarno dengan kejam, membentak dan melotot.
Mendengar kegaduhan antara Soekarno dan sang ayah membuat Mientje keluar dari kamar tidur.
Ia menangis dan membentak balik sang ayah, namun Mientje tak bisa berbuat lebih. Para jongos ayah Mientje telah menyeret Soekarno keluar gerbang rumah.
Dari peristiwa ini Soekarno sungguh sakit hati. Meskipun ia sama-sama bersekolah di HBS tetapi kedudukan Mientje dengannya tak bisa sama.