Namun Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa keberadaan cicak memiliki konotasi lain dalam ajaran Islam yang lebih dalam daripada sekadar peran ekologisnya.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jika menurut Islam, ada beberapa makhluk yang diciptakan dengan tujuan sebagai “ujian kemaslahatan” dan “ujian mudharat”.
Contohnya adalah lebah yang menciptakan madu yang bermanfaat bagi manusia.
Sebaliknya cicak dianggap sebagai makhluk yang diciptakan sebagai peringatan akan adanya potensi keburukan di sekitar kita.
Beliau mengutip hadits yang menyatakan bahwa membunuh cicak dapat mendatangkan pahala, karena cicak dianggap sebagai hewan yang membawa kotoran dan bisa menjadi tanda lingkungan yang tidak bersih.
Hadits Tentang Cicak
Hadits mengenai membunuh cicak memang ada dalam literatur Islam. Sebuah hadits dari Rasulullah SAW menyebutkan bahwa cicak adalah “hewan fasik kecil” (al-fawasiq al-khamis) yang pernah meniup api untuk membakar Nabi Ibrahim AS.
Dalam konteks ini fasik merujuk pada hewan yang sering menyebabkan kerusakan atau gangguan.

















