<strong>Nasional</strong> – Cicak seringkali ditemukan di rumah. Ada rumah yang tidak dihuni cicak, namun ada juga rumah yang banyak cicaknya. Ternyata jika ada banyak cicak di dalam rumah, umat Islam sebaiknya waspada. Kehadiran cicak di dalam rumah, memiliki beberapa arti. Dalam berbagai tradisi dan kepercayaan, hewan sering kali memiliki simbolisme atau makna tertentu yang dipercaya membawa pesan bagi manusia. Dalam agama Islam juga memberikan perhatian pada hewan-hewan di sekitar kita, termasuk cicak. Ustadz Adi Hidayat, seorang pendakwah terkenal di Indonesia, dalam salah satu kajian Islami yang diunggah di kanal YouTube Rohman Story, membahas tentang cicak dan mengaitkannya dengan perspektif Islam. <strong>Cicak Pandangan Islam</strong> Cicak atau dalam bahasa Arab disebut "Wa'wa" dikenal sebagai hewan kecil yang sering kita jumpai merayap di dinding rumah. Secara biologis cicak berperan sebagai predator alami bagi serangga kecil, termasuk nyamuk. Nyamuk sendiri sering menjadi pembawa penyakit seperti malaria dan demam berdarah.<!--nextpage--> Namun Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa keberadaan cicak memiliki konotasi lain dalam ajaran Islam yang lebih dalam daripada sekadar peran ekologisnya. Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jika menurut Islam, ada beberapa makhluk yang diciptakan dengan tujuan sebagai "ujian kemaslahatan" dan "ujian mudharat". Contohnya adalah lebah yang menciptakan madu yang bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya cicak dianggap sebagai makhluk yang diciptakan sebagai peringatan akan adanya potensi keburukan di sekitar kita. Beliau mengutip hadits yang menyatakan bahwa membunuh cicak dapat mendatangkan pahala, karena cicak dianggap sebagai hewan yang membawa kotoran dan bisa menjadi tanda lingkungan yang tidak bersih. <strong>Hadits Tentang Cicak</strong> Hadits mengenai membunuh cicak memang ada dalam literatur Islam. Sebuah hadits dari Rasulullah SAW menyebutkan bahwa cicak adalah "hewan fasik kecil" (al-fawasiq al-khamis) yang pernah meniup api untuk membakar Nabi Ibrahim AS. Dalam konteks ini fasik merujuk pada hewan yang sering menyebabkan kerusakan atau gangguan.<!--nextpage--> Karenanya membunuh cicak dianggap dapat mencegah keburukan, termasuk penyakit dan hal-hal negatif lainnya. Dalam satu riwayat yang dikutip oleh Ustad Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk membunuh cicak dengan satu pukulan, yang dapat memberikan seratus kebaikan bagi pelakunya. Hal ini menggambarkan betapa seriusnya anjuran untuk mengatasi keberadaan cicak yang membawa kotoran dan berpotensi mendatangkan mudharat. <strong>Arti Ada Cicak</strong> Selain dari perspektif keagamaan, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa kehadiran cicak di rumah sering kali menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kebersihan lingkungan tersebut. Cicak cenderung muncul di tempat-tempat yang memiliki banyak serangga seperti nyamuk dan lalat, yang biasanya berada di lingkungan yang kurang bersih. Oleh karena itu keberadaan cicak bisa menjadi tanda bahwa rumah atau lingkungan kita perlu dibersihkan lebih intensif. <strong>Jin dan Tempat Kotor</strong> Ustadz Adi Hidayat juga mengaitkan keberadaan cicak dengan kehadiran jin, makhluk gaib dalam Islam.<!--nextpage--> Menurut beliau jin cenderung menyukai tempat-tempat yang kotor, dan cicak sering kali menjadi tanda bahwa ada jin di sekitar. Ini adalah bagian dari pandangan spiritual Islam yang percaya bahwa menjaga kebersihan lingkungan juga penting untuk menghindari gangguan dari jin. Dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat, kita dapat melihat bahwa setiap makhluk dalam pandangan Islam memiliki peran dan tujuan tertentu, baik itu sebagai manfaat maupun sebagai peringatan. Cicak sebagai hewan yang sering kita anggap remeh ternyata memiliki pesan mendalam dalam konteks kebersihan dan spiritualitas. Dari sisi praktis, keberadaan cicak mengingatkan kita untuk menjaga kebersihan rumah. Sebagai hewan yang mencari makanan berupa serangga, cicak menunjukkan bahwa ada potensi sumber makanan bagi mereka di rumah kita, yang biasanya merupakan hasil dari lingkungan yang kurang bersih. Dari sisi spiritual, membunuh cicak bukan semata-mata tindakan kekerasan terhadap makhluk kecil, tetapi dilihat sebagai upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, serta menghindari potensi gangguan jin.<!--nextpage--> Hadits yang memerintahkan untuk membunuh cicak dengan satu pukulan bisa dimaknai sebagai simbol dari tindakan cepat dan efektif dalam menghadapi ancaman atau gangguan, baik fisik maupun spiritual. Dengan menjaga lingkungan yang bersih, kita bisa meminimalkan kedatangan cicak tanpa harus membunuhnya secara langsung. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang juga menekankan kebersihan sebagai bagian dari iman (An-Nazafah min al-iman). Dalam kajian Ustadz Adi Hidayat, cicak bukan hanya sekadar hewan kecil yang kita temui sehari-hari, tetapi juga membawa pesan tentang kebersihan dan potensi gangguan. Dari sudut pandang Islam, membunuh cicak bisa dilihat sebagai tindakan untuk mengatasi mudharat dan menjaga kebersihan lingkungan. Namun, penting juga untuk menjaga keseimbangan dengan tetap memperhatikan peran ekologis cicak dalam lingkungan kita. Cicak mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebersihan dan waspada terhadap gangguan spiritual. Memahami makna di balik kehadiran cicak menurut Islam dapat memberikan kita pandangan yang lebih dalam dan bijaksana dalam menjalani kehidupan sehari-hari.<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>