Penyebab utama seperti adanya pembangunan kawasan tanpa perencanaan matang.
Banyak lahan rawa dan area konservasi yang diubah menjadi permukiman atau infrastruktur, tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.
Tak hanya itu, dijelaskan Dato’ Achmad, hal ini juga dipicu lantaran kurangnya koordinasi antar instansi dalam membangun sistem drainase perkotaan.
Ia menyoroti bahwa pembangunan drainase dilakukan secara terpisah oleh berbagai pihak tanpa perencanaan terpadu, yang justru memperburuk kondisi banjir.
Untuk itu guna menekan angka banjir yang kerap terjadi, ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, termasuk edukasi tentang pengelolaan drainase yang baik.
Putri Nurhidayati

















