Bengkulu Utara – Puluhan warga pemilik lahan perkebunan sawit di Pulau Enggano menggelar aksi damai di depan Kantor Camat Enggano pada Senin (22/9) pagi.
Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap demo sebelumnya yang menolak pengembangan perkebunan sawit.
Koordinator aksi, Yudi Rahman menyatakan bahwa massa yang hadir adalah para pemilik lahan sawit yang menuntut pemerintah memberikan izin resmi agar mereka dapat meningkatkan perekonomian.
“Kami masyarakat Enggano meminta diberikan izin menanam sawit di lahan kami masing-masing. Kami siap menjaga kelestarian hutan lindung dan hutan bakau sesuai aturan yang berlaku.” ujar Yudi.
Dalam aksinya, para petani sawit menyampaikan 8 poin tuntutan. Intinya, mereka meminta kebebasan untuk mengelola lahan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Berikut adalah 8 tuntutan dan aspirasi yang disampaikan:
- Kiranya kami masyarakat Enggano diberikan izin menanam sawit di lahan kami masing-masing.
- Kami masyarakat Enggano siap menjaga kelestarian hutan lindung dan hutan bakau mengikuti aturan yang berlaku.
- Kami masyarakat Enggano mendukung Inpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang proses percepatan pembangunan Pulau Enggano.
- Kami masyarakat Enggano mempunyai hak berusaha dan bertani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga.
- Kami menolak bentuk intimidasi, merusak dan melarang menanam sawit di lokasi kami masing-masing petani.
- Kami diberikan kebebasan dalam berusaha dan bertani di kebun kami sendiri di Pulau Enggano.
- Kami petani sawit akan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.
- Kami akan berusaha menjaga stabilitas keamanan serta berupaya meningkatkan penghasilan petani sawit untuk menghidupi keluarga dan berupaya menuju kesejahteraan ekonomi rakyat.
Perkebunan Sawit Meningkatkan Perekonomian