Bengkulu Utara – Pupuk subsidi penting bagi petani, karena membantu menekan biaya produksi, hingga meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional.
Secara bertahap alokasi pupuk subsidi tahun 2025 di Kabupaten Bengkulu Utara, dialokasikan hingga total 2.000 ton untuk jenis urea, dan 3.500 ton NPK. Namun hingga memasuki triwulan keempat, serapan pupuk masih di bawah 60 persen.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Bengkulu Utara, untuk pupuk urea baru terserap 2.043 ton atau 58,38 persen, dan pupuk NPK 869 ton atau 56,5 persen.
Rendahnya serapan ini lantaran dari asumsi kebutuhan RDKK, diperuntukan 3 kali masa tanam padi dalam satu tahun. Namun banyak petani yang hanya melakukan 2 kali masa tanam padi.
Sementara itu dikatakan kepala DTPHP Bengkulu Utara Abdul Hadi, berdasarkan SK alokasi pupuk terbaru dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, alokasi pupuk subsidi jenis NPK untuk Bengkulu Utara dikurangi sebanyak 300 ton.
Pengurangan dilakukan atas dasar rasionalisasi kembali yang dilakukan oleh Pemprov Bengkulu, terhadap kebutuhan pupuk di daerah lain yang lebih mendesak.