<strong>Bengkulu</strong> - Alasan Gubernur Helmi Hasan ingin pinjam uang ke Bank Jawa Barat dan Banten (BJB), keputusan ada di tangan masyarakat. Agar tidak ada salah persepsi di kalangan masyrakat, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, langsung menjawab alasan akan wacana Pemprov Bengkulu ingin berhutang ke BJB. Alasan utamanya adalah masalah infrastruktur, seperti jalan dan jembatan di Provinsi Bengkulu. <blockquote>"Masih banyak daerah yang jalannya rusak dan mereka protes,” ujar Helmi, Selasa (26/8).</blockquote> Helmi menegaskan, anggaran Rp 600 M yang digelontorkan pada tahun pertama kepemimpinan Helmi-Mian tidak cukup untuk menuntaskan persoalan infrastruktur di Provinsi Bengkulu.<!--nextpage--> Agar dalam kurun waktu 2 tahun persoalan buruknya infrastruktu selesai, maka wacana melakukan pinjaman ke BJB menjadi solusi. Helmi menegaskan, tidak ada yang salah dengan melakukan pinjaman, asalkan sesuai prosedur. <blockquote>"Minjam itu tidak salah, asalkan kita mampu bayar. Yang masalah itu, minjam tapi gak mau balikkan,” kata Gubernur Helmi.</blockquote> <img class="alignnone size-full wp-image-1553" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/08/IMG-20250826-WA0014.jpg" alt="" width="1280" height="850" />Agar transparan, Helmi sengaja menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat. Dia ingin mendengar semua masukan dan saran. <blockquote>“Kalau sebagian besar masyarakat tidak setuju, ya tidak masalah, kita tidak usah minjam. Tetapi wajib dipahami, yang namanya pembangunan tidak bisa bim salabim, tidak bisa setahun selesai,” tegasnya.</blockquote> Helmi memastikan setiap kebijakan Pemprov Bengkulu akan selalu dilempar ke masyarakat dan tidak dibuat secara diam-diam. <blockquote>“Sekali lagi saya tegaskan kebijakan pemprov hari ini dan ke depan akan selalu melibatkan pandangan masyarakat. Tidak boleh diam-diam, gelap-gelapan. Harus terang benderang,” katanya.</blockquote> Helmi pun mengingatkan, hal serupa pernah dia lakukan saat menjadi Wali Kota Bengkulu. Pinjaman ke BJB dilakukannya untuk pembamgunan jalan mulus di Kota Bengkulu dan pinjaman itu lunas sebelum masa jabatanya berakhir.<!--nextpage--> <strong>(Adrian)</strong>