Nasional – WhatsApp adalah aplikasi perpesanan dan panggilan gratis berbasis internet.
Dengan WhatsApp, pengguna mengirim pesan teks, gambar, video, dokumen, dan lokasi, serta melakukan panggilan suara dan video.
Karena membutuhkan jaringan internet, maka tidak sedikit orang yang mengeluhkan pesan yang tidak sampai ketika jaringan tersebut tengah mengalami gangguan.
Keluhan ini kerap terjadi terutama bagi yang membutuhkan penyampaian pesan tersebut dengan cepat.
Hal ini menjadikan banyak orang yang memikirkan aplikasi selain WhatsApp yang bisa digunakan untuk chat.
Aplikasi Terbaru Pesaing WhatsApp
Keinginan ini akhirnya terkabulkan melalui aplikasi Bitchat. Tentu saja aplikasi ini akan menjadi persaingan WhatsApp, sebab berbeda dengan konsep WhatsApp dan Telegram.
Bitchat tidak membutuhkan jaringan internet baik data selular maupun jaringan WIFI untuk saling berkirim pesan atau chatingan.
Dengan mesin network, Bitchat akan membuat perangkat saling terhubung dan membentuk klaster lokal.
Jadi pesan dapat berpindah dari satu perangkat ke perangkat lainnya, serta memperluas jangkauan komunikasinya.
Konsep Bitchat cocok digunakan pada wilayah tanpa internet, diblokir atau menghindari pengawasan.
Pendiri Aplikasi Bitchat
Aplikasi ini didirikan oleh Jack Dorsey, yang juga merupakan pendiri aplikasi Twitter.
Selain di Android aplikasi yang memiliki ukuran 2 MB ini juga sudah bisa diunduh di Apple App Store dan bisa diakses untuk iOS 16, macOS 13.0, dan Mac dengan Apple M1.
Dalam keterangannya, Dorsey juga menuliskan pesan jika aplikasi ini tak membutuhkan data nomor ponsel atau email. Namun tetap menjanjikan perlindungan pesan dengan teknologi enkripsi.
“Berbicara dengan orang-orang di sekitar Anda. Tidak perlu nomor ponsel atau email. Sidegroupchat untuk fungsi apapun. Menggunakan bluetooth mesh, tidak perlu internet. Meneruskan pesan untuk jarak jauh! Pesan pribadi terenkripsi,” tulis Dorsey.
Sosok Jack Dorsey
ack Dorsey adalah seorang pengusaha Amerika yang pernah menjabat sebagai CEO Twitter Inc pada periode 2007-2008 dan 2015-2021.
Kini, nama Dorsey kembali mencuat setelah ia meluncurkan aplikasi BitChat, aplikasi pesan instan yang memungkinan pengguna bisa mengirim pesan tanpa internet, pulsa, dan server yang akan menjadi pesaing WhatsApp
Ayahnya, Timothy G. Dorsey diketahui bekerja di perusahaan yang mengembangkan mass spectrometers.
Sementara ibunya adalah Perempuan berdarah Italia, yakni Marcia A. Dorsey yang merupakan seorang ibu rumah tangga.
Di masa mudanya, Jack Dorsey beberapa kali menerima pekerjaan sebagai model fesyen.
Namun diusia 14 tahun, Jack sudah memiliki ketertarikan pada “dispatch routing”, yang merupakan sebuah sistem untuk mengelola dan mengarahkan pengiriman atau pergerakan kendaraan.
Di tahun 1995, Jack Dorsey mulai mendaftar kuliah di University of Missouri-Rolla dan berkuliah selama kurang lebih dua tahun.
Kemudian ia pindah ke New York University pada tahun 1997. Namun lagi-lagi ia tidak menyelesaikan pendidikannya.
Namun di kampus ini, ia mendapatkan ide cemerlang yang membawanya pada kesuksesan. Pada tahun 2000, Dorsey sempat mendirikan perusahaan sendiri di Oakland yang bergerak di bidang yang disukainya, yaitu dispatching, untuk mengatur pengiriman kurir, taksi, dan layanan darurat melalui internet.
Awal Mula Karir Dorsey
Selanjutnya pada tahun 2006, Dorsey mulai mendirikan situs jejaring sosial bernama Twitter bersama dua rekannya, Biz Stone dan Evan Williams.
Di perusahaan ini, Jack menjabat sebagai CEO, ketua dewan direksi, dan ketua eksekutif sampai tahun 2008.
Pada tahun 2010, Dorsey sempat menjabat sebagai CEO Square, perusahaan pembayaran berbasis aplikasi.
Dilanjutkan pada Oktober 2015, Jack Dorsey kembali ditunjuk menjadi CEO Twitter dan tetap menjadi CEO Square.
Namun di masa kepemimpinannya yang kedua ini, Jack sering mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, khususnya dalam hal pembatasan konten.
Pada akhirnya, di tahun 2021, Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter.
Pada akhirnya, di Juli 2025 lalu Dorsey meluncurkan aplikasi pesan bernama BitChat ini yang memungkinkan pengguna dapat bertukar pesan secara peer-to-peer melalui jaringan bluetooth, alias tanpa koneksi internet, nomor telepon, atau server.
(Putri Nurhidayati)