<strong>Bengkulu</strong> – Banyak yang mengeluhkan kondisi sulit saat ini. Untuk bisa bertahan, semua orang putar otak mencari sumber pemasukan tambahan. Salah satu sumber pemasukan sampingan yang bisa dicoba dengan membudidaya ikan lele. Alasannya, Anda tidak perlu modal besar. Selain itu usaha sampingan budidaya ikan lele juga bisa Anda kerjakan sambilan. Anda bisa memanfaatkan lahan di samping, depan atau belakang rumah. Tidak perlu lahan yang luas. Perhitungannya, hanya dengan modal 1.000-1.200 ekor bibit ikan lele Anda bisa mendapatkan pemasukan berkisar Rp 1,5 juta per bulan. Lumayankan ? Ada beberapa alasan budidaya ikan lele cocok Anda kerjakan.<!--nextpage--> <strong>1. Banyak yang Butuh Ikan Lele</strong> Saat ini ikan lele adalah ikan yang paling laku di pasar. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, seperti kita ketahui ada begitu banyak warung pecel lele. Warung pecel lele adalah market utama bagi pembudidaya ikan lele. Lebih mudahnya lagi, Anda tidak perlu menjual langsung kepada pemilik warung pecel lele. Ada pengepul yang akan datang ke rumah Anda, beli ikan lele Anda. Memang harganya lebih murah dibandingkan harga di pasar, namun harga lebih murah itu masih wajar, karena Anda tidak perlu repot lagi menjual ke sana ke mari. Anda tinggal menunggu di rumah, ada yang datang.<!--nextpage--> <strong>2. Budidaya Ikan Lele Tidak Repot</strong> Kenapa banyak orang budidaya ikan lele? Selain pasarnya yang besar, membudidaya ikan lele juga tidak repot. Anda bisa membuat kolam iklan lele dari terpal. Ukurannya sesuai dengan luas lahan yang ada. Bisa ukuran 2x3 meter atau 3x4 meter. Karena tidak butuh lahan yang luas (untuk usaha sampingan) Anda bisa menempatkan kola mikan lele itu di samping rumah, di belakang atau di depan rumah. Untuk airnya, Anda juga tidak perlu setiap minggu melakukan pergantian air. Tergantung dengan kondisi, misalkan saja Anda bisa melakukan pergantian air setiap bulan. Dengan demikian Anda bisa menghemat listrik dan tenaga.<!--nextpage--> <strong>3. Ikan Lele Tahan Penyakit</strong> Dari begitu banyak jenis ikan, ikan lele merupakan ikan yang tahan penyakit. Ketahanan tubuh ikan lele lebih baik dibanding ikan lain. Dengan tahan penyakit, peluang untuk untung semakin besar. Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan hanya sekadar memastikan ikan lele bisa dipanen. <strong>4. Daya Tahan Kuat</strong> Selain tahan terhadap serangan penyakit, ikan lele juga memiliki daya tahan hidup yang kuat. Ikan lele dapat hidup di berbagai kondisi, bersih, kotor maupun tercemar. Dengan daya tahan hidup yang kuat, maka risiko kerugian karena ikan lele mati menjadi rendah. Meski begitu, Anda tetap harus menjaga dan memerhatikan kebersihan kolam saat ikan lele masih dalam kondisi benih. Karena ketahanan ikan lele akan meningkat berdasarkan ukuran dan bobotnya sendiri.<!--nextpage--> <strong>5. Ikan Lele Cepat Penen</strong> Faktor penting lainnya dalam budidaya ikan lele, jenis ikan ini cepat panen. Dalam waktu 3 bulan Anda sudah bisa panen. Karena dengan waktu 3 bulan, ukuran ikan lele Anda sudah cukup untuk kebutuhan konsumsi. Dengan masa panen yang cepat, itu artinya Anda tidak perlu modal yang lebih besar. Perputaran uang Anda juga semakin bagus. <strong>6. Benihnya Banyak dan Murah</strong> Karena kebutuhan pasar sangat tinggi, banyak yang menjual bibit ikan lele. Anda tinggal memesan, nantinya akan ada yang mengantar ke rumah. Atau Anda juga bisa datang langsung ke penjual bibit ikan lele. Selain mudah mendapatkan bibit ikan lele, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan jenis ikan lain. Bandingkan saja harga bibit ikan lele dengan bibit ikan gurame. bibit ikan lele bisa Anda dapati dengan harga Rp 300 per ekor. Sedangkan bibit gurame harganya Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per ekor. Dengan harga yang murah, itu artinya Anda tidak butuh modal yang besar. Artinya Anda juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik.<!--nextpage--> <strong>7. Perhitungan Keuntungan</strong> Ini menjadi bagian paling penting dari penjelasan di atas. Dalam waktu 3 bulan Anda sudah bisa panen ikan lele. Jika ikan lele yang dipanen dengan berat 250 gram per ekor, jumlahnya 1.000 ekor yang dijual dan harga Rp 18.000 per kilogram, Anda akan mendapatkan omzet Rp 4.100.000 hingga Rp 4.5000.000. Dari omzet tersebut keuntungannya antara Rp 2.250.000 hingga Rp 2.700.000. jika dibagi dengan masa budidaya selama 3 bulan, artinya Anda bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Lumayan bukan?<!--nextpage--> <strong>Sheila Silvina</strong>