<strong>Mukomuko</strong> - Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus melakukan pengawasan pangan di pasar tradisional sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga mutu dan keamanan pangan. Cara pengawasan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko turun ke pasar tradisional untuk memantau kualitas sayur dan pengambilan sampel bahan pangan. Sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji residu. Langkah ini sangat penting guna mendeteksi ada atau tidaknya kandungan zat berbahaya seperti pestisida atau bahan kimia lainnya yang berpotensi membahayakan kesehatan konsumen.<!--nextpage--> [caption id="attachment_2412" align="alignnone" width="1045"]<img class=" wp-image-2412" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/09/WhatsApp-Image-2025-09-02-at-10.17.25-300x172.jpeg" alt="" width="1045" height="599" /> Kualitas sayur yang dijual di pasar tradisional tidak luput dari pengecekan[/caption] Dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandi Utria Dharma, kegiatan ini bertujuan memastikan bahan pangan yang beredar dan dikonsumsi masyarakat terjamin aman. Pihaknya juga mengatakan kegiatan tersebut bukan hal yang baru yang mana secara rutin melakukan pengawasan pangan di pasar tradisional. [caption id="attachment_2413" align="alignnone" width="1051"]<img class=" wp-image-2413" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/09/WhatsApp-Image-2025-09-02-at-10.17.35-300x185.jpeg" alt="" width="1051" height="648" /> Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandi Utria Dharma[/caption]<!--nextpage--> “Terkait dengan tupoksi kita menjaga keamanan pangan segar kita, ya. Artinya ada dalam periode tertentu kita melaksanakan untuk keamanan pangan segar ke pasar-pasar untuk melihat bahan-bahan yang bisa membahayakan,” ujar Elxandi Utria Dharma. Elxandi menambahkan keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada pedagang mengenai pentingnya menjaga kualitas bahan pangan yang dijual, dan mengimbau untuk memilih sumber sayuran dari petani yang menggunakan metode budidaya sehat dan menghindari penggunaan bahan kimia berlebihan.<!--nextpage--> <strong>Dwi Anggi Saputra</strong>