Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, membenarkan adanya kemunculan Harimau Sumatera di luar kawasan hutan lindung.
“Benar, kami menerima laporan dari warga dan telah menurunkan tim untuk melakukan penelusuran. Lokasi penampakan berada cukup dekat dengan aktivitas warga, sehingga kami imbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak beraktivitas sendiri di kebun, khususnya pada pagi dan sore hari,” ujar Said Jauhari.
BKSDA menduga harimau yang keluar dari habitat alaminya ini dikarenakan, terganggunya ekosistem hutan atau berkurangnya populasi mangsa alami seperti rusa, babi hutan, dan kijang dan hewan lainnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perburuan liar terhadap hewan-hewan tersebut, karena mereka merupakan bagian penting dari rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Said juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika kembali menemukan jejak atau tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar pemukiman atau lahan pertanian.