Bengkulu Utara – Beberapa tanaman padi di lahan persawahan di kawasan sentra produksi gabah di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara telah menguning, dan beberapa diantaranya bahkan telah memasuki masa panen.
Di kawasan ini memang masa panen tidak serentak alias bergiliran, lantaran masa tanam yang juga tidak serentak akibat debit air yang tidak mencukupi.
Salah satu lahan yang sudah memasuki masa panen yakni lahan milik Andi. Di 1 hektare lahan miliknya pada masa panen kali ini mengalami penurunan.

Biasanya bisa memproduksi gabah hingga 70 karung, saat ini hanya menghasilkan 50 karung gabah. Ini terjadi lantaran tanaman padi miliknya diserang oleh hama tikus dan burung.
“Merosot, dimakan tikus sama burung. Biasanya yo sekitar 70-an karung, kemaren 50 untuk lahan 1 hektar,” ujar Andi
Sementara itu untuk harga jual gabah sendiri Andi mengaku dibeli oleh tengkulak di harga Rp 6.300 per kilogram. Harga ini mengalami selisih Rp 200 dari harga beli beras oleh pemerintah melalui Bulog yakni Rp 6.500 per kilogram.

















