Dalam kasus gerhana kali ini, umbra Bulan tidak mencapai Bumi, sehingga yang terlihat hanyalah gerhana sebagian di wilayah tertentu.
Observatorium Bosscha di Lembang juga menegaskan bahwa hanya masyarakat yang berada dalam jalur penumbra yang bisa melihat fenomena ini.
Sedangkan yang berada di luar jalur, seperti Indonesia, tidak akan mendapat kesempatan menyaksikan sama sekali.
Jangan Lihat Langsung Tanpa Alat Khusus
Momen gerhana memang menarik, tetapi penting diingat bahwa melihat langsung ke arah Matahari tanpa pelindung sangat berbahaya.
Radiasi sinar Matahari dapat merusak retina mata secara permanen. Jika berada di wilayah yang dapat menyaksikan gerhana, masyarakat diimbau menggunakan kacamata khusus gerhana atau filter Matahari bersertifikasi.
Alternatif lain adalah menggunakan metode proyeksi lubang jarum untuk melihat bayangan Matahari secara tidak langsung.
Indonesia Harus Menunggu Hingga 2026
Bagi masyarakat Indonesia yang penasaran, jangan berkecil hati. Meski tahun ini terlewat, ada kabar gembira Gerhana Matahari Total akan bisa disaksikan di Indonesia pada 12 Agustus 2026 mendatang.