<strong>Nasional</strong> - Mie instan menjadi makanan populer di berbagai kalangan. Siapa yang tak suka makan mie instan? Pasti kebanyakan orang menyukainya. Namun, belakangan ini adanya kabar soal penemuan bahan kimia di salah satu produk mie instan. Kabar mengenai adanya penemuan bahan kimia etilen oksida pada produk mie instan favorit masyarakat Indonesia yakni Indomie Soto Banjar Limau Kulit di Taiwan tentu membuat khawatir masyarakat Indonesia. Indomie merupakan salah satu produk yang paling banyak diminati setiap kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan, Indomie hampir menjadi hidangan utama di setiap meja makan. Sebab, aromanya yang menggugah selera tentu saja menarik nafsu makan. Namun, dengan adanya isu yang terbang dari Taiwan ini, tidak sedikit warganet yang merasa ketakutan, meskipun pada dasarnya mengonsumsi mie memang tidak dianjurkan untuk terlalu sering. Tetap saja hal ini memperoleh ketakutan banyak orang. BPOM mengatakan jika telah menerima informasi dari pemerintah Taiwan tentang produk keluaran Indofood itu.<!--nextpage--> “BPOM telah menerima laporan dan penjelasan produsen bahwa produk yang ditemukan tidak memenuhi ketentuan di Taiwan,” kata BPOM dalam keterangan tertulisnya. <strong>Tanggapan PT Indofood</strong> Menanggapi hal ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akhir membuka suara, jika produk tersebut merupakan diimpor oleh importir yang bukan distributor perseroan. Corporate Secretary Indofood Gideon A. Putro memastikan Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit tidak dipasarkan di Taiwan. Selain itu, ditegaskannya jika mie instan yang diproduksi Indofood di Indonesia sudah sesuai dengan standar keamanan pangan sesuai aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan. “Sampai dengan saat ini varian tersebut tidak dipasarkan di atau diekspor ke Taiwan,” katanya Tak hanya itu, Gideon juga menjelaskan jika mie instan yang diproduksi oleh Indofood juga telah memenuhi Codex Standard for Instant Noodles serta telah mendapatkan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diproduksi dengan fasilitas produksi yang tersertifikasi Standar Internasional ISO 22000 atau FSSC 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan.<!--nextpage--> Namun demikian, Gideon juga menambahkan, jika untuk peraturan dan ketentuan keamanan pangan di negara tujuan ekspor juga bisa berbeda, misalnya saja ke negara Taiwan. Saat ini, dijelaskan Gideon jika Indofood telah melakukan koordinasi dengan pihak BPOM dan otoritas Taiwan untuk memantau perkembangan temuan ini. Lantas, apakah temuan ini akan memberikan dampak pada PT Indofood? Dipastikan Gideon, jika kejadian ini tidak memberikan dampak material terhadap perseroan. Sementara itu, menjadi ketakutan banyak penyuka Indomie, apa sebenarnya Etilen oksida itu? <strong>Penjelasan bahan kimia etilen oksida</strong> Melansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah penjelasan terkait bahan kimia yang diduga tidak aman tersebut. Etilen oksida atau ethylene oxide (EtO) merupakan gas tak berwarna dengan sejumlah kegunaan. Jika pada mi instan, biasanya digunakan untuk mensterilkan. Sementara untuk bahaya etilen oksida bagi manusia ada banyak, salah satunya dapat meningkatkan risiko kanker. Kegunaannya, selain yang telah disebut di atas, adalah mensterilkan produk makanan, seperti rempah-rempah, sayuran-herba kering, dan kacang kenari.<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>