Namun ketika Soekarno sampai di teras depan rumah Mientje, sang ayah berkulit putih itu langsung menghadangnya. Ia mengusir Soekarno dengan kejam, membentak dan melotot.
Mendengar kegaduhan antara Soekarno dan sang ayah membuat Mientje keluar dari kamar tidur.
Ia menangis dan membentak balik sang ayah, namun Mientje tak bisa berbuat lebih. Para jongos ayah Mientje telah menyeret Soekarno keluar gerbang rumah.
Dari peristiwa ini Soekarno sungguh sakit hati. Meskipun ia sama-sama bersekolah di HBS tetapi kedudukan Mientje dengannya tak bisa sama.
Ada pembatas yang menyebabkan mereka berbeda: stratifikasi kolonial (Eropa, Timur Asing, dan Pribumi alias Inlanders).
Setelah kejadian itu Mientje putus hubungan dengan Soekarno. Teman-teman lain mengetahui ini setelah Soekarno membeberkan semua perilaku ayahnya yang sombong di sekolah. Hal ini membuat Mientje malu dan putus asa saat bergaul dengan teman-teman.
Awal Pertemuan Pertama Soekarno dengan Kekasih Bule
Menurut Walentina W. De Jonge dalam buku berjudul, “Tembak Bung Karno, Rugi 30 Sen” (2013), awal kali pertemuan Mientje dengan Soekarno terjadi ketika mereka berdua berstatus menjadi pelajar di HBS Surabaya.