Putra Asal Kota Bengkulu Anak Polisi Tembus Universitas Bergengsi di Moskow

Bengkulu - Kabar membanggakan datang dari Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. M. Chevin Adrian Sunandar, putra Kelahiran Lahat, asli Orang tua dari Bapak Resdianto Sunandar asli Padang Guci, kabupaten Kaur Desa Pelajaran dan Ibu Heni Yulianti asal Kabupaten Lahat yang berdomisili diKota Bengkulu berhasil menorehkan prestasi akademik yang jarang dicapai anak muda di daerah. Anak pertama dari pasangan Resdianto Sunandar dan Heni yulianti, Chevin diterima di Universitas Riset Nasional Teknik Sipil Negeri Moskow, Rusia, untuk menempuh program sarjana di bidang Manajemen dengan fokus pada pembangunan dan pengelolaan konstruksi. Prestasi ini bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, melainkan juga menjadi inspirasi kolektif. Chevin tumbuh di lingkungan keluarga sederhana, di mana ayahnya yang seorang polisi selalu menanamkan nilai disiplin, pengabdian, dan tanggung jawab. Nilai-nilai itu kini terbukti menjadi fondasi kuat yang mengantarkan dirinya ke panggung akademik internasional. “Anak polisi tak hanya dibesarkan dengan cerita tentang keamanan dan tugas negara, tapi juga dengan semangat untuk belajar, disiplin, dan memberi yang terbaik bagi masyarakat,” kata Chevin Chevin dijadwalkan berangkat pada Oktober 2025 mendatang. Tahap awal perjalanannya adalah menempuh pendidikan bahasa Rusia di Akademi Kepresidenan Rusia untuk Ekonomi Nasional dan Administrasi Publik pada tahun akademik 2025/26. Program ini merupakan prasyarat sebelum dirinya memasuki bangku kuliah utama. Baru pada tahun akademik 2026/27, Chevin akan resmi memulai perkuliahan di Universitas Riset Nasional Teknik Sipil Negeri Moskow. Fokus studinya bukanlah pilihan sembarangan. Bidang manajemen konstruksi yang ia pilih lahir dari tekadnya untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. “ Saya ingin nantinya ilmu ini bisa saya bawa pulang dan terapkan di tanah air,” ucapnya dengan mata berbinar. Kisah Chevin tidak bisa dilepaskan dari latar belakang keluarganya. Sebagai anak seorang polisi, ia ingin menunjukkan bahwa keluarga besar aparat keamanan juga mampu menghasilkan generasi berprestasi di bidang akademik. Prestasi ini menjadi bukti bahwa citra polisi tidak hanya melekat pada tugas menjaga keamanan, tetapi juga pada keberhasilan menanamkan nilai karakter dan pendidikan. Kedisiplinan yang ditanamkan sejak kecil menjadi modal penting bagi Chevin untuk bersaing di kancah internasional. “Anak polisi bisa apa saja, asal mau bekerja keras. Saya percaya apa yang saya capai ini bisa menjadi contoh bagi adik-adik lain di Bengkulu maupun di Indonesia,” tutur Chevin. Perjalanan Chevin menuju Moskow tentu tidak mudah. Selain dukungan keluarga, ia juga mengaku mendapat banyak motivasi dari Sepupu dan senior. Salah satunya adalah Dhery, yang mendampinginya dalam proses persiapan hingga akhirnya berhasil lolos seleksi. “Terima kasih kepada Bang Dhery yang telah mendampingi proses saya sehingga tinggal menunggu keberangkatan ini,” ungkapnya penuh rasa syukur. Chevin pun menitipkan harapan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu agar memberikan nasihat, restu, sekaligus dukungan moral sebelum ia berangkat. “Semoga Pemerintah Provinsi Bengkulu mendukung dan memberikan nasihat sebelum saya berangkat ke Moskow bulan Oktober 2025,” ucapnya. Langkah yang ditempuh Chevin menjadi bukti nyata bahwa anak muda dari pelosok daerah bisa menembus panggung internasional. Dari Dusun Pelajaran, Padang Guci, ia menorehkan kisah bahwa mimpi besar bisa terwujud dengan kerja keras, disiplin, dan doa. Kisah ini juga memberi pesan kuat bagi generasi muda Indonesia, khususnya yang berasal dari keluarga aparat keamanan, bahwa masa depan cerah dapat diraih melalui jalur pendidikan. “Jadilah yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Pengabdian terbaik untuk bangsa dan daerah. Jangan takut bermimpi, karena mimpi itulah yang akan membawa kita ke masa depan,” pesan Chevin menutup percakapan. (Rls) Verdi Dwiansyah

No Result